Teguh.Qi
- Sharing Forever
Selasa,
31 Maret 2020
Minggu,
22 Maret 2020
Antara
Dhamma Dan Corona
A letter
from A seeker ( Sepucuk Surat dari Seorang Seeker )
dari :
disket memory Updated Parama Dharma
( 22
Maret 2020 – 29 Maret 2020 ? )
Bekerja dan belajar di
rumah diperpanjang 1 (satu) minggu lagi. Antisipasi social distancing untuk
mengatasi virus corona global di seluruh dunia hingga pelosok daerah
diberlakukan. Hal ini membatasi kontak social dalam drama kosmik kehidupan
sebagai figur multi-peran sebagaimana biasanya. Kecemasan akan terinfeksi
penularan, menjadi sakit dan kemudian berujung kematian merebak di segenap
pelosok negeri. Kehebohan duniawi dalam aneka ragam skenario permainannya yang
biasa dilakukan berubah secara authentik menjadi kepanikan. Memang naif dan
liarnya kelaziman tranyakan (keterpedayaan yang bukan hanya mungkin
memperdayakan sesama namun pastinya akan berdampak kepada diri sendiri sesuasi
konsekuensi logis kaidah kosmik permainan keabadian yang disebut kehidupan ini)
menjadi berkurang namun arif dan baiknya aktualisasi harmonis holistik kebersamaan
dan kesemestaan (keberdayaan untuk senantiasa saling memberdayakan dalam
kebenaran dengan kebijakan untuk kebajikan) juga akan menjadi terhalang. Corona
bisa mengenai siapa saja (tidak perduli seberapa baik/buruk karakter
kepribadiannya, kuat/lemah keimanannya, tulus/licik pengharapannya, dsb).
Banyak korban berjatuhan (tewas terinfeksi, sakit tertular hingga yang
disinyalir sebagai orang dalam pemantauan ODP karena kontak sosial fisik dengan
pasien positif) dan lockdown karantina diberlakukan. Menjadi realistis
terhadap fenomena alamiah tersebut adalah sikap dewasa dalam merespon dan
mengantisipasi faktisitas yang ada secara autentik. Saling terjaga dalam
keswadikaan dan saling menjaga demi kebersamaan adalah sikap bijak dalam
mengamati, mengalami dan mengatasi segala problematika kehidupan dan dilematika
keabadian apapun juga ... Semoga kita semua mampu bertahan dalam menghadapi
permasalahan ini dan mampu melampauinya dengan segala kebijaksanaan dalam
keberdayaan dan demi pemberdayaan berikutnya.
Senantiasa ada hikmah
kebenaran dari setiap kenyataan yang terjadi. Ini kami ungkapkan dengan tanpa
niatan sedikitpun sebagai refleksi sikap apatis (tidak tanggap atas suasana
actual dan nuansa mental yang ada) apalagi memperkeruh dan memanfaatkan keadaan
demi kepentingan eksistensial diri. Seorang mistisi modern Vernon Howard ada
menyatakan penderitaan adalah cara alam untuk menyadarkan kepada kita untuk
kembali hidup sejati sebagaimana amanah keberadaan ini harusnya. Penderitaan
yang dirasakan cukup ekstrem terkadang bisa menjadi shock theraphy yang lebih
meningkatkan attensi perhatian kita yang cenderung kurang begitu responsive
terlenakan keberadaan diri yang relative tampak biasa saja (kemampuan bertahan
atas kesengsaraan yang wajar walaupun terkadang dengan keterpaksaan untuk
ikhlash menerima).Ada yang kurang tepat dari diri kita dalam mensikapi dan
bereaksi sebelumnya (mengumbar keinginan untuk memperoleh kebahagiaan dan
meradang kekesalan kala belum merasa cukup/layak dalam mendapatkan) sehingga
cara kita menjalani kehidupan ini menjadi tidak bijak dalam memandang secara
obyektif Realitas kebenaran dibalik fenomena kenyataan yang ada. Corona yang
hadir sebagai media pembelajaran kehidupan dipandang sebagai teror yang
mencemaskan tampaknya cukup mampu merobek topeng semu dari kebodohan naif dan
pembodohan liar kita selama ini atas keberadaan penderitaan yang kita tutupi
dalm selimut kebahagiaan. Ada dukkha tersirat dalam drama kosmik samsara ini
... perlu panna kebijaksanaan bukan hanya untuk menghadapi namun melampauinya
mungkin itu makna tersirat dibalik senyum holistik sita hasitupada rupang
kebuddhaan atas kesedemikian homeostatis dari delusi living kosmos mandala
advaita ini. Walau dalam label eksistensial saya sesungguhnya bukanlah Buddhist
(atribut keberadaan lahir /hadir eksistensial yang digariskan kehidupan saat
ini) namun saya harus mengakui sangat interest pada Buddhisme. Ada keunikan
yang menarik dari arus Uncommon Wisdom pandanganNya sebagai Dhamma Kosmik yang
tidak mudah menyatakannya sebagai agama biasa tidak juga bahkan mistik
esoteris.
Buddha menyatakan kehidupan ini tidak pasti namun kematian ini
pasti namun sayangnya kita manusia sebagian besar tak tercerahkan dan
menjadikan alam apaya seakan rumah baginya (semakin terjebak dalam keterlelapan
mimpi chaotik samsara bukan nibbana keterjagaan sebagai ariya sebagaimana
seharusnya) dikarenakan notion pandangan, frekuensi kecenderungan dan
konsekuensi tindakannya. Keberadaan sebagai manusia di mayapada dunia ini
memang tidaklah seindah surga Devata kamavacara atau semulia jhana moksha para
Brahma, namun demikian walaupun tidaklah sekondusif wilayah antara suddhavasa
tetapi keberadaan mediocre ini justru bisa menjadi effektif bagi pertumbuhan
dan perkembangan spiritualitasnya jika cukup reseptif menghayati, menjalani dan
melampauinya secara benar , sehat dan tepat … tidak hanyut dalam arus
eksistensi namun tidak juga teralienasi..
Well, mungkin inilah
saatnya bagi kami untuk berbagi bukan lagi sebagai "persona"
sebagaimana figur yang seharusnya diperankan (sebagai seorang manusia yang
lahir dan hadir di dunia ini dengan segala atribut eksistensial yang ada) namun
sebagai sesama zenka "seeker" yang terbang menjelajahi cakrawala
pengetahuan keabadian dalam kehidupan ini dengan dua sayap paradoks keterbukaan
dan keterjagaan atas dualisme kenyataan menjaga keberimbangan, menjalani
keswadikaan dan menggapai kebijaksanaan sebagaimana harusnya ….Sayang sekali
walau mungkin cukup sarat akan wawasan pengetahuan namun sangat minim dalam
penempuhan sehingga tiada layak dalam tataran penembusan yang seharusnya bisa
dicapai. Ini tidak hanya membuat kami risih namun juga riskan. Apalagi bahasan
spiritulitas ini tentunya akan menyerempet (melanggar ?) masalah yang bukan
hanya sangat krusial namun juga sangat sensitive bukan hanya bagi para Neyya
Buddhist namun juga umat agama lain termasuk (terutama?) saudara muslim kami.
Disamping kami harus menjaga logika, bahasa dan etika dalam penyampaiannya
tampak sangat perlu moderasi keterbukaan pengertian untuk tidak salah faham
akan orientasi niatan kami dan juga sikap kritis keterjagaan penalaran anda
semua jika memang ada kesalahan pandangan yang kami ajukan. Ini hanyalah
kontribusi pandangan untuk memperluas pandangan kita dengan tanpa maksud sama
sekali untuk meng-konversi diri sendiri ataupun orang lainnya ke suatu ajaran
tertentu namun sekedar masukan wawasan untuk kembali mentriangulasikan
paradigma cara pandang kita bukan hanya dalam kehidupan duniawi ini dengan
segala problematika figure eksistensial kita yang multi peran namun juga demi
keberlanjutan kita mensiagakan diri dengan segala keberdayaan yang diperlukan
untuk menghadapi segala dilematika kemungkinan yang ada (bahkan jika itupun
ternyata berbeda sama sekali dengan yang telah kita yakini dan persiapkan selama
ini). Pada intinya nanti walau dalam leveling pemilahan memang perlu adanya
kebaikan untuk melayakkan taraqqi yang lebih baik namun dalam labeling tidak
ada yang perlu merasa direndahkan/ ditinggikan karena memang demikianlah desain
keberadaan kasunyatan ini memang harusnya/nyatanya tergelar. Segalanya
terlingkup sebagai aneka dvaita pelangi kenyataan dari cahaya advaita mentari
kebenaran dalam living kosmos kesemestaan homeostatis tunggal yang sama …
amala, avimala (prajna paramita hrdaya sutra).
Tanpa maksud mengeluh ... virus ternyata tidak menyerang dan
menyusahkan kita manusia (seperti corona ini ). Kemarin malam komputer inipun
terserang virus eksternal ransomware npsk dari internet (sejumlah data file
terinfeksi dan terbungkus ekstensi tambahan npsk termasuk image ghost
systemnya) ... seharian (tentu saja setelah presensi dan disela kegiatan
lainnya) setelah tampaknya belum bisa mengatasinya, reinstalisasi standar
terpaksa saya lakukan ... Syukurlah malam ini bisa fresh lagi. Sepanjang hari
dalam kesempatan tersebut saya kembali memikirkan data tersebut. Mungkin ada
baiknya tidak sekedar tersimpan di hard disk internal komputer atau flash disk
dan hard disk eksternal yang tersisa (tinggal 2 flash disk dan 1 HDD eksternal
kecil dari banyak yang rusak tidak detect terbaca data pekerjaan, selingan dan
penjelajahan untuk diselamatkan). Cloud internet mungkin adalah alternatifnya.
Google Drive dan Cloud lainnya bisa digunakan sebagai media penyimpanan ,
sementara Blog dan Vlog bisa menjadi media penyampaian. Well, jangan irrasional
... sesungguhnya baik buruknya kita tidak ditentukan sebagaimana baik buruknya
dunia (peristiwa kehidupan atau orang lain) perlakukan kepada kita, tetapi
sebagaimana baik buruknya kita memperlakukan dunia (peristiwa kehidupan atau
orang lain). Atthika Kamma. Walaupun tetap prihatin dengan perlakuan/kelakuan
dari kejadian tersebut namun terima kasih kepada Niyama Dhamma yang telah
menjadikan ini sebagai media kesabaran dan kesadaran berikutnya. Kita hanya
layak mendapatkan apa yang kita berikan. Berkah potensi tersebut memang
haruslah dilayakkan tidak mungkin hanya sekedar diharapkan. Dan untuk itulah
saya merasa perlu berbagi (kebajikan akan kebijakan,kebijakan untuk kebajikan).
Bukan dengan mengharapkan untuk kepamrihan balasan (yang potentially
sudah pasti) namun demi meniscayakan keniscayaan (yang selayaknya
terjadi).
Posting ini semula saya rencanakan untuk isi waktu luang dengan
kegiatan bermanfaat hingga berakhirnya kebijaksanaan distansi sosial korona
yang diberlakukan pemerintah, kedinasan dan lingkungan masyarakat. satu posting
dalam satu minggu mungkin sudah cukup. Namun tampaknya dikarenakan ribet dan
sulitnya mengkomunikasikan mungkin harus dimoderasi untuk durasi yang lebih
lama. Plus data penjelajahan bisa kami reload bagi yang membutuhkan. Mungkin
harus tiga posting ... untuk artikel ini, untuk upload karya diri dan reload
karya sesama .... (cloud drive untuk penyimpanan dan link penyampaian harus
dibuat dulu). Baiklah secara simultan 3 (tiga) hal ini harus dilakukan.
BLOG :
Link Blog
Vlog Ebook Buddhisme
Link File
: Google Drive / Blog Direct ?
GOOGLE
DRIVE : https://drive.google.com/drive/my-drive
ARCHIVE
ORG : https://archive.org/details/@teguh_qi?tab=uploads
BLOG
: http://teguhqi.blogspot.com/
Cara
cepat spt blog pro ? Klik link IDM : Download IDM Integration Module (
Download all link with IDM – html ) ?
https://archive.org/details/@teguh_qi above all cloud drive
(bisa aneka file/folder besar termasuk rar/iso/all, tdk ribet free
access no profit without redirect/ members, tinggal akses link ?)
Seribu
wajah mencari celah ?
MONOLOG
DS
: Hei,,, lama bener,
MS
: Bagi tugas
TQ
: TQ (Thank you)….
teguh.qi@gmail.com
dhammaseeker79@gmail.com
maxwellseeker@gmail.com
simultan
= 3 data oleh 3 diri dengan 3 alat ( netbook pribadi, PC anak, laptop
istri)
I. GNOSIS
= BUDDHISM, MYSTICS, WISDOM, etc
1.
BUDDHISM,
ANEKA
EBOOK
TIPITAKA
DhammaCitta,
Wirajhana Eka,
ABHIDHAMMA (NEW)
VISUDDHI
MAGGA (NEW)
ARTICLES
& BLOGS
Bhavachakra https://archive.org/download/BHAVACHAKRA/BHAVACHAKRA.rar etc
BHANTE
INDONESIA
BHANTE
PANNAVARO : https://archive.org/download/bhantepannavaro/BHANTE%20PANNAVARO.rar
BHANTE UTTAMO : https://archive.org/download/bhanteuttamo/BHANTE%20UTTAMO.rar
BHANTE UTTAMO : https://archive.org/download/bhanteuttamo/BHANTE%20UTTAMO.rar
BHANTE
GUNASIRI ( Sukhesikarama ) :https://archive.org/download/gunasirisukhesikarama_202003/GUNASIRI%20SUKHESIKARAMA.rar
MYANMAR
BUDDHISM
https://archive.org/compress/myanmarbuddhism (RUSAK
ada yang kurang, dalam proses upload macet pada file Pa Auk Sayadaw -
Breakthrough Meditation) kurangnya :https://archive.org/download/myanmarbuddhism2/myanmarbuddhism2.rar
termasuk Pa Auk Sayadaw dan Sayadaw Revata di bawah ini)
termasuk Pa Auk Sayadaw dan Sayadaw Revata di bawah ini)
THAILAND
BUDDHISM
Belum
: BHANTE ( AJAHN CHAH, ANANDAJOTI BHIIKHU, LUANG POR
PAMOJJO, THANISARO BHIKKHU) FOREST DHAMMA (DICK SILARATANO,
LUANG TA MAHABOWA) BLOGS : DHAMMAKAYA : OPEN
UNIVERSITY,
TIBETAN BUDDHISM
Belum
: BHANTE (DALAI LAMA, CHOGYAM TRUNGPA, GESHE GYATSO,OTHERS, THUBTEN
CHODRON) BLOGS ( ENG = PROMENIE,INA = KADAM CHOELING)
LAINNYA
BHANTE
PUNNAJI REV
https://archive.org/download/bhantepunnajirev_202004/BHANTE%20PUNNAJI%20REV.rar
Finally, akhirnya .. walau agak ulet file ini bisa juga diupload dan siap didownload.
https://archive.org/download/bhantepunnajirev_202004/BHANTE%20PUNNAJI%20REV.rar
Finally, akhirnya .. walau agak ulet file ini bisa juga diupload dan siap didownload.
BHANTE
NANANANDA = https://archive.org/download/bhantenanananda/BHANTE%20NANANANDA.rar
belum
: BHANTE VIMALARAMSI, BHANTE DHAMANANDA, BHANTE DHAMMAVUDDHO,AJAHN
BRAHM, AJAHN BRAHMALI, BHANTE BUDDHADASA, BHIKKHU BODHI, THICH NHAT HANH
; NOVICE : ALL : TY LEE; ENG :PIYA TAN, SN
GOENKA, TINY BUDDHA, ERIC VAN HORN,FEMALE; INA : (JMB 8, ROMO
SURYA WIDYA,TEDDY, ETC)
OFFSET :
Ebook
Indonesia : DhammaCitta, Sariputta, Ehipasiko etc
Ebook
Inggris : Buddhanet, Dhammadownload, etc
MYSTICISM
Osho
Sant Mat
Radha Soami
Yoga
WISDOM
https://archive.org/download/2wisdomoke/2%20WISDOM%20OKE.rar
Quotes Secret Advice
Quotes Secret Advice
ICT
SOCIAL
PENDIDIKAN
1. Sample
Thesis : Thesis Magister – Formula Excel – Presentasi Power Point -
Journal Ilmiah
https://archive.org/download/thesistqoke/THESIS%20TQ%20OKE.rar
https://archive.org/download/thesistqoke/THESIS%20TQ%20OKE.rar
Walau
memang belum sempurna seperti blogger pro namun dengan segala keterbatasan dan
pembatasan yang ada tampaknya inipun sudah cukup memadai sesuai rencana ...
mempermudah para seeker lainnya mengakses & download data secara bebas
tidak ribet. Fikiran dan tindakan seperti gema yang akan kembali lagi ke
sumbernya. Tak perlu mempersulit lainnya untuk tidak mempersulit diri sendiri
nantinya.
Tinggal
Klik link IDM pada webpage : Download IDM Integration Module ( Download
all link with IDM – html ). Pilih atau ambil semuanya (untuk dipilah nantinya :
hikmah ilmiah digunakan - limbah sampah diabaikan ... tanpa perlu harapan
/ keharusan untuk pujian , tidak juga kekesalan / kecemasan untuk makian
). Que sera sera pantha rei ... Apapun yang terjadi terjadilah . Biarkan
semuanya mengalir apa adanya.
Posting
Blog
Link Blog
: Teguh.Qi - Sharing Forever
Link File
: Doc – Pdf ?
1.
Sumbang Saran Manajemen Netbook ( doc - pdf ) belum selesai
2. 3
Pribadi Inspiratif 2013ku ( doc - pdf ) sudah selesai
3.
Pilpres Jokowi 2014 ( doc - pdf ) sudah selesai
4. Dhamma
? ( doc - pdf ) baru mulai
Posting
Vlog
Link Vlog
: Teguh Kiyatno
Upload /
Reload + Reupload
1. Bhante
Pannavaro _ Dhammadhipateyya
Reload :
Bhante Pannavaro _ Kebaikan Teruji dan Terpuji (Wejangan TV)
2. Moez
Masoud_The Message of Islam
Reupload : fatimafrah : The True Message of Islam
3. Polina
Gagarina _ A Million Voices
( Hunnan
TV : 【纯享版】波琳娜 Polina Gagarina《A Million Voices》《歌手2019》第6期 Singer 2019 EP6【湖南卫视官方HD】
Reupload : Creations DIR 2 : Polina Gagarina - A
Million Voices (Lyrics)
https://www.youtube.com/watch?v=tCLubFq2PAk
https://www.youtube.com/watch?v=tCLubFq2PAk
4. Bhante
Pannavaro_Vimutti Pencerahan Magandiya
Reload :
Bhante Pannavaro _ Kebebasan (Wejangan TV)
Plus
:Komentar Vlog TQ :
Magandiya
Sutta (teks Pali – Indonesia ) Blog Chan Yan
Bahasan
Magandiya Sutta (bahasa Inggris ) Blog Piya Tan
5. SECRET
(LOA Wisdom)
Reupload
dari ?Diblokir
sebagian (bukan teguran hak cipta ?)
Kebijakan pemilik hak cipta Diblokir di beberapa wilayah
Kebijakan pemilik hak cipta Diblokir di beberapa wilayah
link
text https://drive.google.com/open?id=1Ck7...
6. Awaken
Samadhi Trailer
Reupload
dari Samadhi - Film Trailer [9 minute excerpt from film] AwakenTheWorldFilm
linksubtitle https://archive.org/compress/samadhifilmtrailer9minuteexcerptfromfilmall/formats=SUBRIP&file=/samadhifilmtrailer9minuteexcerptfromfilmall.zip
atau https://drive.google.com/file/d/1nwu9J3RUk5HzM3dOkjk1ezpOUUmOwSd4/view?usp=sharing
atau https://drive.google.com/file/d/1nwu9J3RUk5HzM3dOkjk1ezpOUUmOwSd4/view?usp=sharing
7. Gaiea
Sanskrit _ Madalasa Upadesha
Reupload
dari SANSKRIT SONG from The Mārkaṇḍeya Purāṇa
Gaiea
Sanskrit: https://www.youtube.com/watch?v=uDd3iupKUyI
versi
Indonesia Nyanyian Sansekerta Bahasa Divine Wejangan Maha-Yogi Rsi Markandeya
Jalan
Hidup Sanatana Dharma: https://www.youtube.com/watch?v=HM8HNxhf4To&t=82s
Teguh.Qi
- Sharing Forever
Sabtu, 04
April 2020
QUO VADIS ?
(baru mulai sketsa konsep -
belum jadi )
PROLOG
Hikmah
Corona ? Positif ~ Negatif
Prakata :
“We are not human beings
having a spiritual experience.
We are spiritual beings
having a human experience.”
― Pierre Teilhard de Chardin
― Pierre Teilhard de Chardin
Demikian quotes terkenal Piere
Chardin (bukan Deepak Chopra .. maaf)
Ulasan
kita sesungguhnya bukanlah sekedar manusia yang menjalankan tugas
spiritual namun sesungguhnya kita adalah makhluk spiritual yang menjalani peran
sebagai manusia.
I say that madness is the
first step towards unselfishness.
Be mad, Meesha. Be mad and
tell us what is behind the veil of ”sanity,”
The purpose of life is to
bring us closer to those secrets, and madness is the only means.
Be mad, and remain a mad
brother to your mad brother.
"Aku berkata bahwa
kegilaan adalah langkah pertama menuju sikap tidak mementingkan diri sendiri.
Jadilah gila, Misha. Jadi
gilalah kau dan katakan padaku apa yang ada di balik selubung "kesehatan
jiwa".
Tujuan hidup ini ialah membawa kita lebih dekat kepada segala rahasia itu,dan kegilaan itu adalah satu-satunya jalan.
Tujuan hidup ini ialah membawa kita lebih dekat kepada segala rahasia itu,dan kegilaan itu adalah satu-satunya jalan.
Jadilah gila, dan
tetaplah menjadi seorang saudara yang gila bagi saudaramu yang gila
penggalan
sepucuk surat dari Pujangga Libanon Khalil Gibran
kepada sahabatnya, Mikhail Naimy.
Ulasan
(sadar terjaga namun wajar bersama )
Penutup :
Sekha
The unexamined life is not
worth living"
Hidup yang tak teruji tak
layak dijalani
Socrates
Ini adalah sebuah diktum
terkenal yang tampaknya diucapkan oleh Socrates pada pengadilannya atas tuduhan
menentang dewa dan merusak generasi muda, yang kemudian membuatnya dijatuhi
hukuman mati, seperti yang dijelaskan dalam Apologi Plato .
Ulasan
Monolog :
Dialektika Triade Hegel : Thesis – Antithesis – Synthesis (ada -
tiada - menjadi;
apersepsi + referensi = refleksi
1. Thesis : (Buddha Dhamma.)
Prakata :
Mahatma Buddha mencapai pencerahan terdalam adiduniawi manusia 1 > Brahma 20 > Dewata 6 > Apaya 4 ?)
Mahatma Buddha mencapai pencerahan terdalam adiduniawi manusia 1 > Brahma 20 > Dewata 6 > Apaya 4 ?)
Bahasan :
Pengantar Buddhisme
Pengantar Buddhisme
Paradigma
Simsapa :
Risalah Tipitaka – Teparinama Anupubikata
Buddha tampaknya memang sadar, cakap dan layak dalam melalui permainan delusive samsara
Risalah Tipitaka – Teparinama Anupubikata
Buddha tampaknya memang sadar, cakap dan layak dalam melalui permainan delusive samsara
Acinteya
Udumbara :
Sumedha -
Anagami Brahma Sahampati - Sita Hasitupada – Udumbara Mahakasyapa -
Buddha tampaknya juga faham akan labeling dan leveling mandala advaita
Analisis Buddhisme :
Buddha tampaknya juga faham akan labeling dan leveling mandala advaita
Analisis Buddhisme :
Siklus
Dhamma ( Dhamma kosmik – Mistik Esoterik – Agama Tradisi - addhamma ?)
Kemunduran Buddhisme (kappa turun/ sunyakalpa?) : Bukan sekedar statistik
populasi ? namun juga pergeseran saddha ehipasiko
tiratana (mis-identifikasi, mis-imaginasi, mis-eksploitasi) jangan
bodoh dan membodohi : Ovada Patimokha vs MLD (moha – lobha – dosa )
: Ariya Vihara > Dhamma Vihara (Dibba Kusala/
Jhana Brahma) > Apaya Vihara (MLD ) :
Ariya
Buddha sebagai personal god ?
Hakekat
KeIlahian :
Level
KeIlahian ? (advaita > dvaita : Buddha ? - Brahma – Dewata – Asura -Atta ? )
~ Moksha
mysticism sant mat : Niranjan - Brahm - Par Brahm - sohang - sat purush (Anenja
Brahma ?)
Buddhism
: Brahmajala sutta , kasus Brahma Baka , etc.
Jangan
lakukan kebodohan ketidak-pantasan dengan pembodohan
mengharapkan/mengusahakan kejatuhan yang terjaga untuk kembali tertidur
bermimpi. (tuhan bukan bemper kebodohan/kemanjaan diri, media katarsis
psikologis /transaksi pencitraan dan kloset pembenaran
pemfasikan/ kezaliman kepada lainnnya).Perlu kebijaksanaan universal. keperwiraan
eksistensial, dan keberdayaan transendental dalam spiritualitas.
rakit
dhamma sebagai dogma ?
Hakekat
Kebenaran :
Sutta Nipata hanya persepsi pandangan dari kebenaran ? (keberdayaan untuk memastikan >kepercayaan hanya meyakini).
Sutta Nipata hanya persepsi pandangan dari kebenaran ? (keberdayaan untuk memastikan >kepercayaan hanya meyakini).
Pandangan
benar adalah dasar utama perkembangan berikutnya.Namun Sebenar apapun pandangan
itu konsep wawasan yang diyakini belum tentu dijalani apalagi tataran yang
dicapai.kebijaksanaan perspektif positivis pragmatis : Keberdayaan
penempuhan autentik > pelekatan pandangan fanatic
Be realistics to realize the Real (peniscayaan bagi kesadaran & kewajaran demi keniscayaan )
Be realistics to realize the Real (peniscayaan bagi kesadaran & kewajaran demi keniscayaan )
sangha
samana sebagai agen ?
Brahmana
/ ulama / pendeta
Hakekat kekuasaan ?: wille zur mach
Hakekat kekuasaan ?: wille zur mach
Sangha
samana replika suddhavasa bagi pencapaian nibbana,ladang kebajikan dan
pembimbing umat awam terhindar dari alam apaya (alobha,adosa,amoha),memandu
jalan ke surga (sila),mencapai jhana(samadhi) plus nibbana (panna) jika memang
reseptif & kondusif juga.
sebatas
pembabar/pembimbing Dhamma X penyebar/pemanfaat agama (ambisi ekspansif, agresi
provokatif, manipulasi standar ganda ?)
Intinya tempuh jalan ariya sebagai ariya secara ariya.(Aktualisasi keberdayaan x Eksploitasi kesakralan )
Intinya tempuh jalan ariya sebagai ariya secara ariya.(Aktualisasi keberdayaan x Eksploitasi kesakralan )
Penutup :
secara tersirat Buddhisme positif merealisasikan sikap batin Ariya agar Addukha secara benar, tepat dan sehat (walau tersurat seakan negatif dalam konsep dukkha ) : Nivritti holistic > positive > negative (swadika keterjagaan > nekhama melepas kemelekatan > nibida kejijikan pelekatan). peniscayan kesadaran untuk meniscayakan kewajaran dalam melampaui (pelatihanan sila vinaya / bhavana penembusan / magga phala kesucian ) walau tidak teralienasi menjauhi sebagai mistik tidak sekedar survive menjadi tradisi agama apalagi ekspansif bahkan secara addhama - kecenderungan papanca dhamma ). Keberdayaan keberimbangan kebijaksanaan untuk menerima, mengasihi dan melampaui segala dualitas fenomena untuk pelayakan.
2. Anti-Thesis : ( Parama Dhamma ?)
secara tersirat Buddhisme positif merealisasikan sikap batin Ariya agar Addukha secara benar, tepat dan sehat (walau tersurat seakan negatif dalam konsep dukkha ) : Nivritti holistic > positive > negative (swadika keterjagaan > nekhama melepas kemelekatan > nibida kejijikan pelekatan). peniscayan kesadaran untuk meniscayakan kewajaran dalam melampaui (pelatihanan sila vinaya / bhavana penembusan / magga phala kesucian ) walau tidak teralienasi menjauhi sebagai mistik tidak sekedar survive menjadi tradisi agama apalagi ekspansif bahkan secara addhama - kecenderungan papanca dhamma ). Keberdayaan keberimbangan kebijaksanaan untuk menerima, mengasihi dan melampaui segala dualitas fenomena untuk pelayakan.
2. Anti-Thesis : ( Parama Dhamma ?)
Prakata :
Osho (Esoteric psychology ) : setelah nibbana adalah advaita ?
Osho (Esoteric psychology ) : setelah nibbana adalah advaita ?
Advaita
melampaui dvaita (termasuk nibbana yang melampaui samsara ? )
Bahasan :
Pengantar Advaita (postulasi progress konsep ??? < autoritas realisasi insight ?!)
Pengantar Advaita (postulasi progress konsep ??? < autoritas realisasi insight ?!)
Mandala
Advaita :
Desain Kesedemikianan > kesunyataan > keberadaan
Desain Kesedemikianan > kesunyataan > keberadaan
Advaita ?
samsara tidak diketahui (~ fase Dhyana/Dhamma advaita BrahmaVidya KeIlahian
kosmik (udana : ajatang dst )
Simsapa ?
replica kondusif Brahma Sahampati bagi vinaya ordo mistik sangha
samana + anupubikata dayaka upasaka.
Acinteya? Ariya Cakkhu Bhante Mahakasyapa atas dhamma
kosmik udumbara (translingual, transrasional, transenden)
Niyama
Vipakha :
Samvega kemendesakan pemberdayaan Ariya vs faktisitas keberadaan
Samvega kemendesakan pemberdayaan Ariya vs faktisitas keberadaan
Jalur
Buddha Savaka : s/d arahata , paccekha , Buddha + kemungkinan jalur lainnya
Jalur
lainnya (label) s/d ?
Jalur
update (level) s/d ?
Hssil
tergantung Orientasi kesadaran Kualifikasi kecakapan, Realisasi
kelayakan.
(namun akumulatif keabadian >kekinian - Mahakamma vibhanga sutta ? Truth Seeker)
Niyama Talenta :
(namun akumulatif keabadian >kekinian - Mahakamma vibhanga sutta ? Truth Seeker)
Niyama Talenta :
Swadika
keberlanjutan peniscayaan Zenka vs keterlupaan samsarik pasca rebirth
Orientasi
kesadaran : pandangan idea benar, cara sehat dan sati tepat
Kualifikasi
kecakapan : kecerdasan intelgensi, kehandalan penghidupan, kemantapan tihetuka
Realisasi
kelayakan : kemapanan aktulisasi , kecukupan kusala parami, pencapaian
meditatif etc
Penutup :
Tetap berupaya Orientasi kesadaran Kualifikasi kecakapan, Realisasi kelayakan, (walau tetap menerima akumulatif keabadian >kekinian ? - Mahakamma vibhanga sutta ! Truth Lover )
3. Syn-Thesis : Quo Vadis ? (Sanata Dhamma)
Tetap berupaya Orientasi kesadaran Kualifikasi kecakapan, Realisasi kelayakan, (walau tetap menerima akumulatif keabadian >kekinian ? - Mahakamma vibhanga sutta ! Truth Lover )
3. Syn-Thesis : Quo Vadis ? (Sanata Dhamma)
Prakata :
Sanatana
Dhamma dalam kompleksitas Realitas Fenomena
a.
Transendensi Keabadian Universal
Terjagalah
! Transendensi kehadiran demi keabadian : vs niyama dhamma via media
senantiasa ada dampak dari pandangan, tindakan dan capaian
senantiasa ada dampak dari pandangan, tindakan dan capaian
tataran
pencapaian > progress penempuhan > kefahaman pengetahuan
b:Harmonisasi
Keberadaan Eksistensial
Menjagalah
! Harmonisasi dalam kehidupan : vs peran eksistensial
sedaka sutta : menjaga diri & orang lain
anjali/namaste : menghormati esensi murni didalam > segalanya interconnected (orang lain adalah diri kita sendiri dalam peran yang berbeda) demikian juga alam dsb.
Untuk layak mekarnya bunga transendental ,kemantapan akar eksistensial sila dan batang kasih universal harus tumbuh berkembang baik menunjang dahan bhavana penembusan dan pencerahan di internal dan juga ke eksternal.
sedaka sutta : menjaga diri & orang lain
anjali/namaste : menghormati esensi murni didalam > segalanya interconnected (orang lain adalah diri kita sendiri dalam peran yang berbeda) demikian juga alam dsb.
Untuk layak mekarnya bunga transendental ,kemantapan akar eksistensial sila dan batang kasih universal harus tumbuh berkembang baik menunjang dahan bhavana penembusan dan pencerahan di internal dan juga ke eksternal.
c.
Eskatologi Kelanjutan Spiritual
Berjagalah
! Eskatologi untuk kematian : vs bardo (1 chikhai - 2 conyid - 3 sidpa bardo)
Kehidupan tidak pasti, kematian pasti
pencerahan masih mungkin diusahakan kala kematian (pandangan Mahavira jainisme bukan Guru Padmasambhava Tibetan Buddhism... maaf ~ AK).
Inilah pentingnya kemurnian brahma vihara yang bukan hanya memurnikan dana sila Dhamma Vihara sepanjang kehidupan dan (plus desana) menumbuh kembangkan potensi tihetuka (alobha adosa amoha) yang akan juga menunjang kecakapan penembusan meditatif pemurnian batin Ariya Vihara dalam menyambut kematian.
Kehidupan tidak pasti, kematian pasti
pencerahan masih mungkin diusahakan kala kematian (pandangan Mahavira jainisme bukan Guru Padmasambhava Tibetan Buddhism... maaf ~ AK).
Inilah pentingnya kemurnian brahma vihara yang bukan hanya memurnikan dana sila Dhamma Vihara sepanjang kehidupan dan (plus desana) menumbuh kembangkan potensi tihetuka (alobha adosa amoha) yang akan juga menunjang kecakapan penembusan meditatif pemurnian batin Ariya Vihara dalam menyambut kematian.
Naza
awas
nimitta bhavanga 3 (
Bardo proses
umum non meditator :
Sial, umumnya tidak bisa melintasi jhana brahma bardo 1
(bardo 2 liburan kesurga ? belum cukup murni berlimpah akumulasi deposito karma baik + banyak tanggungan kredit karma buruk /miccha ditti ?)
bardo 3 beruntung lahir kembali sebagai manusia atau harus terlempar keapaya (dampak MLD) atau terdampar di alam penantian hingga rebirth baru/ pralaya dunia ?
Sial, umumnya tidak bisa melintasi jhana brahma bardo 1
(bardo 2 liburan kesurga ? belum cukup murni berlimpah akumulasi deposito karma baik + banyak tanggungan kredit karma buruk /miccha ditti ?)
bardo 3 beruntung lahir kembali sebagai manusia atau harus terlempar keapaya (dampak MLD) atau terdampar di alam penantian hingga rebirth baru/ pralaya dunia ?
proses
khusus meditator (mystics, Buddhist, etc) :
selamat berjuang hingga tujuan yang mungkin lebih baik untuk bisa dicapai
(salam dari padaparama dihetuka bagi neyya tihetuka / yogi meditator )
selamat berjuang hingga tujuan yang mungkin lebih baik untuk bisa dicapai
(salam dari padaparama dihetuka bagi neyya tihetuka / yogi meditator )
Next
jika
terdampar di apaya hidup sbg peta maka dengan upekkha kembangkan mudita
(sikap apresiatif/positif atas niatan tindakan kebaikan lainnya)
brahma vihara walau sulit.
jika terlempar di apaya lainnya maka dengan upekkha kembangkan metta brahma vihara ( kewajaran kosmik untuk aktualisasi kesadaran kasih universal sebagaimana kesedemikiannya kaidah impersonal transenden niyama dhamma atas personal imanen terus berlaku walau tak butuh diakui dan tak sekedar bisa diyakini ) walau jelas sangat sulit.
jika hidup di surga hidup sbg dewa maka dengan upekha kembangkan karuna (welas asih berbagi bahagia) & potensi tihetuka (alobha adosa amoha prasyarat meditator Jalan Kesucian); tidak mengumbar nafsu , dusta & sengketa (issa machariya-serakah mendengki apalagi membenci tidak juga menghalangi/ menyesatkan) (termasuk tridewa Mara- yama - asura atas triloka tusita ,tavatimsa,dunia ?) walau juga sulit. Wilayah kamavacara memang corrupted, Saka... bukan hanya pemenuhan kebutuhan, sekedar keinginan diri namun juga kekuasaan atas lainnya. Walau potentially segalanya akan berdampak jika telah masak/layak, Samsara memberikan kebebasan bukan hanya bagi Dhamma namun juga addhamma, tidak hanya agar terbebas dari jeratnya namun juga tetap tersekap didalamnya…. Itulah kenyataan sesungguhnya dari semuanya tanpa perlu menyalahkan atau membenarkan siapapun/apapun saja.
Jika hidup di brahma jangan terlelap dalam kebahagiaan yang lebih dalam dari kenikmatan indrawi/ kehikmatan laduni tetap terjaga,menjaga dan berjaga untuk pengembangan kelanjutannya. walau juga sulit.
Jika bisa tiba di wilayah kesadaran non samsarik alam antara suddhavasa selesaikan perjalanan pulang kerumah sejati atasi delusi mimpi citta 'aku' di halte ini.walau juga sulit.
Jika telah tiba di wilayah kesadaran non alam samsarik nibbana... congrats. Selamat atas keterjagaan dari perjalanan tidur panjang penuh mimpi. selamat datang di rumah sejati esensi murni.
Sikapi "Kebebasan" ini sebagai kebenaran pencerahan berkelanjutan bukan perayaan ke"aku'an untuk lengah terlelap lagi. Walaupun karena magga phala meniscayakan keberadaan & tindakan kiriya yang suci (selama belum parinibbana khanda Ariya Buddha tetap tidak terbebas dari 12 dampak karmik buruk kehidupan lampauNya juga Bhante Moggalana. Bhikkhu arahata sekalipun tetap bisa melakukan kesalahan (terinjaknya serangga oleh arahata karena buta, peraturan vinaya sanghadisesa merukunkan duniawi ?) walau tanpa sengaja/ tak diketahui. Namun totally, inilah realisasi dambaan neyya buddhist untuk terbebas dari dukkha .... terjaga dari mimpi samsarik. Pulang kembali ke rumah sejati. Hanya yang telah melampaui (ariya nibbana) bisa menghadapi kembali (samsara) dengan lebih baik lagi (kiriya x karma) dan karenanya wilayah samsara ini tidak lagi tepat bagi yang telah lulus/ lolos darinya. Keswadikaan nyata yang bukan hanya melampaui penderitaan namun juga kebahagiaan. (magandiya sutta)
By the way, just kidding ... ada versi/type samsara baru di wilayah ini ? samsara ini saja yang walau hanya delusif tidak chaotik sudah cukup menyusahkan kita dalam memahaminya apalagi layak menembus dan melampauinya. Niyama Dhamma memang cukup mantap menjaga kaidah kosmik secara impersonal transenden... namun ketidak-segeraan dampak karmik, keterlupaan memory pra rebirth terlebih lagi tampak begitu 'rea'l-nya delusif fantasi keberadaan attha pada nama figur mimpi & sensasi kebahagiaan akan rupa (sulit untuk parichedanana?) benar-benar melengahkan dan menyesatkan (dan bahkan karena ketidak mengertiannya tidak sengaja apalagi terencana bukan hanya tidak mencerahkan namun bahkan saling menyesatkan lainnya walaupun dengan kepolosan, ketulusan dan kesadaran ).
Dalam senyum holistik di rupang keBuddhaanMu intuisi saya mengatakan masih ada. Namun mungkin biarkan dia tersirat sebagai rahasia. Kebijaksanaan (bukan kesempurnaan) adalah mahkota akhir bagi kita semua. Setidaknya Realitas Nibbana sebagai rumah sejati bagi esensi murni dari drama kosmik Fenomena Samsara telah kembali ditemukan dan bisa direalisasikan lagi (walau sulit ... terutama bagi saya tentunya. padaparama diluar sasana yang masih naif dan liar. perokok berat pecandu kopi lagi ... avijja & tanha masih kuat ).
Panna Phasa Kedukkhaan bukan tanha vedana kebahagiaan Realistics thesisnya, keaniccaan proses perubahan bukan kekekalan masif Real antithesisnya, keAnnataan Panca khanda bukan keberadaan" figure delusif" Realize synthesisnya. Intinya kita hanya dan harus melampaui internal individualitas diri sendiri ... asava kilesha diri bukan yang lain. Itulah (mungkin... saya harus tahu malu , tahu diri dan tahu sila pada autoritas wilayah acinteya yang belum saya capai) puncak kebijaksanaan nirvanik yang melampaui drama kosmik mimpi delusif samsara.
Sedangkan .... maaf ini agak nekat ('gila'-istilah Khalil Gibran) tentang kesempurnaan walau saya seharusnya lebih tahu malu, tahu diri dan tahu sila pada Realitas wilayah advaita yang mustahil dicapai. Advaita Taoisme lebih menyukai istilah keberimbangan holistik untuk dinamis berkembang ketimbang kesempurnaan absolut yang sangat stagnan. Advaita vedanta dalam Brahma Vidya menterminologinya dalam istilah saguna -niskala (? saya lupa istilahnya ... sudah sarat memory otak tua ini). Atau simple-nya (istilah pakar komputer) sistem keamanan jika berjalan 100 % sempurna maka dia (malah) tidak akan bisa jalan. Newton (semoga saya tidak salah mengingat referensi buku lama) seorang scientist namun saat itu dia mengatakan agak filosofis tentang keteraturan kosmik yang perlu "Tuhan" yang direferensikan sebagai pengaturnya (walau jika ternyata Diapun .. maaf ...tidak ada) . Buddha-pun mengistilahkan ini sebagai "ajatang, abuthang, dst " (udana ) yang memungkinkan terjadinya pencerahan diriNya sehingga terbebas dari samsara ini.(Pakar Buddhism menyatakan Nibbana adalah Realitas transendent yang Impersonal ...bukan atta pribadi atau yang bisa dianggap/ mengklaim sebagai "diri" karena magga phala pencapaian "wilayah" kesadaran diri ini harus dicapai melalui kesadaran "tanpa diri " (sakayadithi pancakhanda - diri samsarik dst) ... Susah, ya? saya sendiri bingung mau mengatakan apa. Mudahnya demikian ... anggaplah sesorang ( katakanlah A) lelah terjaga kemudian tertidur, pulas hingga bermimpi. Dalam mimpi tersebut dia memerankan figur berbeda bisa jadi multi peran dan aneka peristiwa (walau yang bermimpi A namun bukan A yang terjaga ... jadi katakanlah A' A aksen .... A yang bermimpi ). Ketika bangun terjaga dia mendapatkan keberadaan yang berbeda lagi dengan mimpinya. Samsara bisa dipandang sebagai mimpi tersebut. Figur A' - A aksen dengan segala atribut peran mimpinya itu disebut 'diri" untuk Figur A yang real dan sudah terjaga (tidak lagi A aksen tadi). Bingung, ya .... cobalah anda ganti A dan A aksennya. (Itu hanyalah cara pandang hal yang sama namun dengan sudut yang berbeda dari tanazul - taraqqi : kejatuhan dalam keterlelapan dan keterjagaan dari keterlelapan dst )
Intinya demikian pandangan kami tentang kesempurnaan yang tidak hanya acinteya namun advaita untuk dibahas. kebijaksanaan Nibbana mungkin adalah batas akhir yang bisa secara bijak dicapai (Buddha dan juga lainnya) dalam melampaui samsara yang tidak diketahui awalnya (secara individual ) dan kapan berakhirnya (secara universal) ...pengakuan autentik Buddha. (mengapa ?). Ini dicapai dalam progress simultan dan berkaitan melampaui individualitas diri (eksistensial,universal hingga transendental )
Lantas ... bagaimanakah kesempurnaan advaita tersebut ? secara hipotetis ini baru bisa dicapai jika terlampaui tidak hanya universalitas diri (bukan individual tetapi universal ..... bayangkan wilayah nama tanpa rupa "batin tanpa materi" hanya ada Anenja Brahma, suddhavasa dan Nibbana tidak ada lagi alam dunia, apaya, surga , rupa brahma) namun juga trandentalitas diri (bayangkan wilayah dvaita nibbana dan advaita itu sendiri tiada samsara imanen lagi). Demikian analogi gambaran saguna -niskala mandala ini. Ini gambaran Dia yang belum terjaga dari dvaita samsara nibbanaNya. Bagaimana jika Dia terjaga dalam advaita dan melampaui nibbana (samsaraNya) ? dst.
(Pusing ya .... karena jelas kita yang masih "ndagel" dalam peran samsarik di dunia ini tidak mungkin ada disana maka kita cukupkan disini saja)
Eternal progress Kartu terakhir : Gestalt (keterpaduan holistik paska triade dialektika Hegel ?)
Tentang Tuhan : Tao - Dhamma -
Tauhid sufism Ibn Araby : tanzih -tasbih (transenden/imanen)
jika terlempar di apaya lainnya maka dengan upekkha kembangkan metta brahma vihara ( kewajaran kosmik untuk aktualisasi kesadaran kasih universal sebagaimana kesedemikiannya kaidah impersonal transenden niyama dhamma atas personal imanen terus berlaku walau tak butuh diakui dan tak sekedar bisa diyakini ) walau jelas sangat sulit.
jika hidup di surga hidup sbg dewa maka dengan upekha kembangkan karuna (welas asih berbagi bahagia) & potensi tihetuka (alobha adosa amoha prasyarat meditator Jalan Kesucian); tidak mengumbar nafsu , dusta & sengketa (issa machariya-serakah mendengki apalagi membenci tidak juga menghalangi/ menyesatkan) (termasuk tridewa Mara- yama - asura atas triloka tusita ,tavatimsa,dunia ?) walau juga sulit. Wilayah kamavacara memang corrupted, Saka... bukan hanya pemenuhan kebutuhan, sekedar keinginan diri namun juga kekuasaan atas lainnya. Walau potentially segalanya akan berdampak jika telah masak/layak, Samsara memberikan kebebasan bukan hanya bagi Dhamma namun juga addhamma, tidak hanya agar terbebas dari jeratnya namun juga tetap tersekap didalamnya…. Itulah kenyataan sesungguhnya dari semuanya tanpa perlu menyalahkan atau membenarkan siapapun/apapun saja.
Jika hidup di brahma jangan terlelap dalam kebahagiaan yang lebih dalam dari kenikmatan indrawi/ kehikmatan laduni tetap terjaga,menjaga dan berjaga untuk pengembangan kelanjutannya. walau juga sulit.
Jika bisa tiba di wilayah kesadaran non samsarik alam antara suddhavasa selesaikan perjalanan pulang kerumah sejati atasi delusi mimpi citta 'aku' di halte ini.walau juga sulit.
Jika telah tiba di wilayah kesadaran non alam samsarik nibbana... congrats. Selamat atas keterjagaan dari perjalanan tidur panjang penuh mimpi. selamat datang di rumah sejati esensi murni.
Sikapi "Kebebasan" ini sebagai kebenaran pencerahan berkelanjutan bukan perayaan ke"aku'an untuk lengah terlelap lagi. Walaupun karena magga phala meniscayakan keberadaan & tindakan kiriya yang suci (selama belum parinibbana khanda Ariya Buddha tetap tidak terbebas dari 12 dampak karmik buruk kehidupan lampauNya juga Bhante Moggalana. Bhikkhu arahata sekalipun tetap bisa melakukan kesalahan (terinjaknya serangga oleh arahata karena buta, peraturan vinaya sanghadisesa merukunkan duniawi ?) walau tanpa sengaja/ tak diketahui. Namun totally, inilah realisasi dambaan neyya buddhist untuk terbebas dari dukkha .... terjaga dari mimpi samsarik. Pulang kembali ke rumah sejati. Hanya yang telah melampaui (ariya nibbana) bisa menghadapi kembali (samsara) dengan lebih baik lagi (kiriya x karma) dan karenanya wilayah samsara ini tidak lagi tepat bagi yang telah lulus/ lolos darinya. Keswadikaan nyata yang bukan hanya melampaui penderitaan namun juga kebahagiaan. (magandiya sutta)
By the way, just kidding ... ada versi/type samsara baru di wilayah ini ? samsara ini saja yang walau hanya delusif tidak chaotik sudah cukup menyusahkan kita dalam memahaminya apalagi layak menembus dan melampauinya. Niyama Dhamma memang cukup mantap menjaga kaidah kosmik secara impersonal transenden... namun ketidak-segeraan dampak karmik, keterlupaan memory pra rebirth terlebih lagi tampak begitu 'rea'l-nya delusif fantasi keberadaan attha pada nama figur mimpi & sensasi kebahagiaan akan rupa (sulit untuk parichedanana?) benar-benar melengahkan dan menyesatkan (dan bahkan karena ketidak mengertiannya tidak sengaja apalagi terencana bukan hanya tidak mencerahkan namun bahkan saling menyesatkan lainnya walaupun dengan kepolosan, ketulusan dan kesadaran ).
Dalam senyum holistik di rupang keBuddhaanMu intuisi saya mengatakan masih ada. Namun mungkin biarkan dia tersirat sebagai rahasia. Kebijaksanaan (bukan kesempurnaan) adalah mahkota akhir bagi kita semua. Setidaknya Realitas Nibbana sebagai rumah sejati bagi esensi murni dari drama kosmik Fenomena Samsara telah kembali ditemukan dan bisa direalisasikan lagi (walau sulit ... terutama bagi saya tentunya. padaparama diluar sasana yang masih naif dan liar. perokok berat pecandu kopi lagi ... avijja & tanha masih kuat ).
Panna Phasa Kedukkhaan bukan tanha vedana kebahagiaan Realistics thesisnya, keaniccaan proses perubahan bukan kekekalan masif Real antithesisnya, keAnnataan Panca khanda bukan keberadaan" figure delusif" Realize synthesisnya. Intinya kita hanya dan harus melampaui internal individualitas diri sendiri ... asava kilesha diri bukan yang lain. Itulah (mungkin... saya harus tahu malu , tahu diri dan tahu sila pada autoritas wilayah acinteya yang belum saya capai) puncak kebijaksanaan nirvanik yang melampaui drama kosmik mimpi delusif samsara.
Sedangkan .... maaf ini agak nekat ('gila'-istilah Khalil Gibran) tentang kesempurnaan walau saya seharusnya lebih tahu malu, tahu diri dan tahu sila pada Realitas wilayah advaita yang mustahil dicapai. Advaita Taoisme lebih menyukai istilah keberimbangan holistik untuk dinamis berkembang ketimbang kesempurnaan absolut yang sangat stagnan. Advaita vedanta dalam Brahma Vidya menterminologinya dalam istilah saguna -niskala (? saya lupa istilahnya ... sudah sarat memory otak tua ini). Atau simple-nya (istilah pakar komputer) sistem keamanan jika berjalan 100 % sempurna maka dia (malah) tidak akan bisa jalan. Newton (semoga saya tidak salah mengingat referensi buku lama) seorang scientist namun saat itu dia mengatakan agak filosofis tentang keteraturan kosmik yang perlu "Tuhan" yang direferensikan sebagai pengaturnya (walau jika ternyata Diapun .. maaf ...tidak ada) . Buddha-pun mengistilahkan ini sebagai "ajatang, abuthang, dst " (udana ) yang memungkinkan terjadinya pencerahan diriNya sehingga terbebas dari samsara ini.(Pakar Buddhism menyatakan Nibbana adalah Realitas transendent yang Impersonal ...bukan atta pribadi atau yang bisa dianggap/ mengklaim sebagai "diri" karena magga phala pencapaian "wilayah" kesadaran diri ini harus dicapai melalui kesadaran "tanpa diri " (sakayadithi pancakhanda - diri samsarik dst) ... Susah, ya? saya sendiri bingung mau mengatakan apa. Mudahnya demikian ... anggaplah sesorang ( katakanlah A) lelah terjaga kemudian tertidur, pulas hingga bermimpi. Dalam mimpi tersebut dia memerankan figur berbeda bisa jadi multi peran dan aneka peristiwa (walau yang bermimpi A namun bukan A yang terjaga ... jadi katakanlah A' A aksen .... A yang bermimpi ). Ketika bangun terjaga dia mendapatkan keberadaan yang berbeda lagi dengan mimpinya. Samsara bisa dipandang sebagai mimpi tersebut. Figur A' - A aksen dengan segala atribut peran mimpinya itu disebut 'diri" untuk Figur A yang real dan sudah terjaga (tidak lagi A aksen tadi). Bingung, ya .... cobalah anda ganti A dan A aksennya. (Itu hanyalah cara pandang hal yang sama namun dengan sudut yang berbeda dari tanazul - taraqqi : kejatuhan dalam keterlelapan dan keterjagaan dari keterlelapan dst )
Intinya demikian pandangan kami tentang kesempurnaan yang tidak hanya acinteya namun advaita untuk dibahas. kebijaksanaan Nibbana mungkin adalah batas akhir yang bisa secara bijak dicapai (Buddha dan juga lainnya) dalam melampaui samsara yang tidak diketahui awalnya (secara individual ) dan kapan berakhirnya (secara universal) ...pengakuan autentik Buddha. (mengapa ?). Ini dicapai dalam progress simultan dan berkaitan melampaui individualitas diri (eksistensial,universal hingga transendental )
Lantas ... bagaimanakah kesempurnaan advaita tersebut ? secara hipotetis ini baru bisa dicapai jika terlampaui tidak hanya universalitas diri (bukan individual tetapi universal ..... bayangkan wilayah nama tanpa rupa "batin tanpa materi" hanya ada Anenja Brahma, suddhavasa dan Nibbana tidak ada lagi alam dunia, apaya, surga , rupa brahma) namun juga trandentalitas diri (bayangkan wilayah dvaita nibbana dan advaita itu sendiri tiada samsara imanen lagi). Demikian analogi gambaran saguna -niskala mandala ini. Ini gambaran Dia yang belum terjaga dari dvaita samsara nibbanaNya. Bagaimana jika Dia terjaga dalam advaita dan melampaui nibbana (samsaraNya) ? dst.
(Pusing ya .... karena jelas kita yang masih "ndagel" dalam peran samsarik di dunia ini tidak mungkin ada disana maka kita cukupkan disini saja)
Eternal progress Kartu terakhir : Gestalt (keterpaduan holistik paska triade dialektika Hegel ?)
Tentang Tuhan : Tao - Dhamma -
Tauhid sufism Ibn Araby : tanzih -tasbih (transenden/imanen)
Jika kau
memandangnya tanzih semata kau membatasi Tuhan.
Jika kau
memandangnya tasbih belaka kau menetapkan Dia
Namun
jika kau menyatakanNya tanzih dan tasybih;
kau
berada di jalan Tauhid yang benar
Sufi Ibn
Arabi memandang KeIlahian Tuhan secara Esa - utuh dalam
keseluruhan. Tuhan dipandang sekaligus sebagai Dzat Mutlak yang kekudusanNya
tak tercapai oleh apapun/siapapun juga (transenden/tanzih) namun keluhuranNya
meliputi segala sesuatu (immanen/ tasybih) sehingga walaupun pada dasarnya
Kekudusan dan kesempurnaan Tuhan secara intelektual tak terfahami
(agnosis)dengan keberadaan yang mungkin terlalu agung untuk kemudian tak
diPribadikan(impersonal) dan mandiri (independent) namun kemulian
IlahiahNya sering disikapi sebagai figur yang berpribadi(personal) dan
Dharma kehendakNya dapat difahami(gnosis) sehingga memungkinkan
terjadinya hubungan antara makhluk dengan Tuhan sesuai dengan ketentuanNya
(dependent).Tanpa Tuhan, tidak ada segalanya. Karena Tuhan, bisa ada segalanya.
(wajibul & mumkimul Wujud )
Dalam
kitab suci Uddana 8.3 Parinibbana (3) Buddha bersabda :
O,bhikkhu ; ada sesuatu yang tidak dilahirkan,tidak menjelma,tidak
tercipta, Yang Mutlak
Jika seandainya saja tidak ada sesuatu yang tidak dilahirkan,tidak
menjelma,tidak tercipta, Yang Mutlak tersebut maka tidak akan ada jalan
keluar kebebasan dari kelahiran penjelmaan ,pembentukan , dan pemunculan
dari sebab yang lalu.
Tetapi karena ada sesuatu yang tidak dilahirkan,tidak
menjelma, tidak tercipta, Yang Mutlak tersebut maka ada jalan keluar kebebasan
dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu itu.
Ini
secara tidak langsung mungkin menunjukkan dua hal sekaligus ,yaitu : kesaksian
akan adanya keilahian yang diistilahkan sebagai ‘yang tak terbatas” dan yang
kedua penjelasan bahwa nibbana pencerahan sebagai puncak pencapaian
spiritualitas Buddhisme hanya mungkin terjadi karena adanya ‘Yang tak terbatas’
tersebut.
Tao adalah Tao - jikakau bisa menggambarkannya itu pasti bukan Tao
yin yang ? = Amor dei, Amor Fati : Cinta Tuhan, Cinta Garis (Baruch Spinoza vs Fredierich Nietche ) : memadukan dualisme keharmonisan feminim & keperwiraan vitalitas maskulin (Amor Dei Intelectualis - Spinoza +Uebermensch Zharatustra - Nietche ?)
Tao adalah Tao - jikakau bisa menggambarkannya itu pasti bukan Tao
yin yang ? = Amor dei, Amor Fati : Cinta Tuhan, Cinta Garis (Baruch Spinoza vs Fredierich Nietche ) : memadukan dualisme keharmonisan feminim & keperwiraan vitalitas maskulin (Amor Dei Intelectualis - Spinoza +Uebermensch Zharatustra - Nietche ?)
Penutup :
Semoga wabah corona setelah menjalankan tugasnya merehat sejenak
kehebohan duniawi kita akan berlalu dan membuat kita lebih bijak dan bajik lagi
dalam memandang perspektif kehidupan dan keabadian ini secara lebih meluas dan
mendalam sehingga pribadi lebih terarah dan prilaku tidak lagi tranyakan karena
mulai memandang dengan tidak picik /dangkal lagi.
Semoga semua makhluk berbahagia menerima segalanya, cukup
bijaksana untuk tetap seimbang dan berimbang memberdayakan spiritualitas
individualitas/ universalitas diri & lainnya dalam
penempuhannya.
Kehidupan
adalah episode Drama kosmik keabadian yang perlu kebijaksanaan agar
senantiasa sadar terjaga dengan segala kemungkinan yang ada, mengembangkan
keberdayaan kecakapan dan meningkatkan kebijaksanaan untuk setiap situasi dan
kondisi yang terjadi ....segala kebajikan murni dijalani dan kelayakan wajar
diterima sebagaimana adanya …. Menerima, mengasihi dan melampaui
segalanya tanpa perlu lobha dan dosa (karena memang tiada yang perlu
terlalu dilekati apalagi harus dibenci dalam 'dagelan' internal universal
ini), tanpa perlu kesombongan dan kedengkian (karena walau berbeda dalam
labeling /leveling keberadaannya segalanya berpadu setara bersama untuk
melengkapi keragaman posisi pada mandala keabadian living kosmik yang sama),
tanpa perlu avijja pembodohan diri dan asava pembodohan lainnya (karena akan
senantiasa ada dampak impersonal transenden dari segala kecerobohan individual
/pelanggaran universal yang personal imanen ) dalam kelanjutan
permainan keabadian ini....bahkan jikapun akhirnya nanti ada
kemungkinan mahapralaya total (seluruh mandala ini sirna karena sunyata
keterjagaan atau bahkan niskala kebinasaan sentra yang meliputi segalanya).
Setiap keakuan/kesombongan akan menjatuhkan, ketagihan/ ketamakan akan menjerat
dan kekesalan/ kezaliman akan menghancurkan (walau mungkin bisa berakibat pada
lainnya namun pastilah mengenai dirinya sendiri saat itu dan dampak karmik
selanjutnya ) demikian pula sebaliknya.
Epilog :
Demikian
Prakata :
Thanks
Bahasan : Sorry
Penutup : Salam
Plus Hardsub Video ?
Bahasan : Sorry
Penutup : Salam
Plus Hardsub Video ?
PROLOG
Ta’aruf -
Moez Masoud ? (tugas reupload hardsub vlog:?) Atau : Song
of Sanskrit Markandeya lullaby ?
MONOLOG
1.
Thesis : (Buddha Dhamma.)
Video
Bhante Punnaji (tugas reupload hardsub vlog:: Dhammaseeker)
2. Anti-Thesis
: ( Parama Dhamma ?)
Video Awaken Samadhi trailer (tugas reupload hardsub vlog:: maxwellseeker)
Video Awaken Samadhi trailer (tugas reupload hardsub vlog:: maxwellseeker)
3.
Syn-Thesis : Quo Vadis ? (Sanata Dhamma)
Video The
Secret LOA akhir (tugas reupload hardsub vlog:: teguh.qi) (Welcome
to the earth)
EPILOG
Million
voices – polina gagarina ? (tugas reupload hardsub vlog
?) Atau : …… ?
Rehat sejenak ...
Wah susah ngeblog > ngeblok. Memang lebih mudah buat masalah
daripada bikin makalah,
berdiam diri saja tanpa masalah ?(sudah terlalu
lapuk/lemah/pikun untuk kembali menjelajah?)
No way... (Nggak usah, ye ).
Walau dalam keterbatasan/pembatasan yang memang ada untuk dihadapi dan diterima,
Walau dalam keterbatasan/pembatasan yang memang ada untuk dihadapi dan diterima,
segala keberdayaan/pemberdayaan yang harus ada tetap perlu
ditempuh dan dilayakkan
betapa mulianya 'kegilaan' untuk membuat keabadian terjaga
betapa indahnya 'kematian' untuk mebuat kehidupan bermakna
(Ini sekedar menghibur diri atau sedang mengubur diri ? )
(Jangan2 .... sudah gila atau mati beneran ?)
Go on ...